Peningkatan mutu pendidikan dilihat dari berbagai aspek, salah satunya dari mutu lulusan. Lembaga pendidikan harus memberikan pelayanan terbaik kepada peserta didik agar mampu menyerap pembelajaran dengan baik, potensi yang dimiliki juga dapat berkembang secara tepat dan mampu melahirkan apa yang dibutuhkan banyak pihak. Dalam rangka meningkatkan mutu lulusan, ada beberapa strategi yang harus digunakan oleh kepala sekolah sebagai pemimpin. Dalam hal ini, peneliti mengambil salah satu lembaga pendidikan Islam Ma’arif yakni MTs Ma’arif Pengempon sebagai objek penelitian. Madrasah ini merupakan
tempat belajar peserta didik yang mana memiliki banyak peserta didik dengan lulusan. Rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi yang digunakan oleh kepala madrasah dalam meningkatkan mutu lulusan di MTs Ma’arif Pengempon. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi yang digunakan kepala madrasah MTs Ma’arif Pengempon
dalam meningkatkan mutu lulusan. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan, yang menggambarkan keadaan sebenarnya dalam strategi kepala madrasah dalam meningkatkan mutu lulusan di MTs Ma’arif Pengempon. Metode yang digunakan adalah observasi,
wawancara, dan kokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis strategi yang digunakan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu lulusan adalah jenis strategi intensif yang mana dilakukan dengan memfungsikan dan mengambangkan sumber daya yang madrasah miliki dengan menggunakan strategi yang telah ditetapkan. Tingkatan strateginya yaitu strategi fungsional yang mana setiap bagian-bagian memiliki tanggungjawabnya tersendiri. Tiga tahapan strategi yang dilakukan oleh kepala madrasah dalam meningkatkan mutu lulusan yaitu dengan tahapan formulasi atau perencanaan diantaranya pembuatan misi,
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal, dan penentuan strategi yang digunakan. Tahapan kedua yaitu implementasi termasuk didalamnya adalah membentuk koordinator dan penanggung jawab khususnya pada program ujian madrasah, pelaksanaan kebijakan, dan penggunaan dan pemanfaatan sistem informasi. Tahapan yang ketiga adalah evaluasi yaitu dengan membuat laporan pertanggungjawaban, memunculkan evaluasi atau penilaian di setiap agenda rapat, pengarsipan soal-soal ujian dan pendataan peserta didik melanjutkan. Strategi yang dilakukan oleh kepala madrasah mampu meningkatkan kelulusan peserta
didik tidak hanya dalam angka atau nilai saja, namun juga dalam perilaku. Tingkat peserta didik yang melanjutkan juga meningkat. Hal ini tergambar dari lulusan tahun 2018 yang hanya 60 % melanjutkan dan di tahun 2021 sekitar 80% yang
melanjutkan.