Peran guru dalam pendidikan tidak hanya mengajar dan menyampaikan ilmu pengetahuan tetapi mereka juga berkontribusi dalam menjaga pemahamanpemahaman peserta didik tentang penerapan ibadah terutama dalam penerapan ibadah Ahlussunah Wal Jamaah. Selain itu, bertujuan agar peserta didik tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham lain yang tidak sesuai dengna jiwa semangat Aswaja. Pemahaman terhadap Ahlulsunnah Wal Jamaah dengan menjalankan prinsip-prinsip Tasamuh, Tawazun, Tawasuth, dan I’tidal perlu diperkenalkan sedini mungkin kepada seluruh kader NU, termasuk peserta didik terutama pada tingkat dasar. Proses pengembangan karakter Aswaja sangat berpengaruh tehadap penguatan karakter Aswaja yang dimiliki oleh peserta didik sehingga pembelajaran ke-NU-an sangat penting untuk pengembangan karakter Aswaja kepada peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi peran guru dalam mengembangkan karakter Aswaja, kendala yang dialami oleh guru serta mengetahui tujuan dari pengembangan karakter Aswaja pada peserta didik melalui pembelajaran ke-NU-an Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini dilaksanakan di kelas IV A MI Giwangretno Sruweng subyek dari penilitian ini meliputi peserta didik dan guru. Data yang diperoleh menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa; (1) peranan guru dalam mengembangkan karakter Aswaja pada peserta didik melalui pembelajaran ke-NU-an; (2) dari hasil penelitian ini juga terdapat kendala yang dialami guru dalam mengembangakan karakter Aswaja pada peserta didik yaitu faktor interenal dan eksternal (3) tujuan dari pengembangan karakter Aswaja pada peserta didik yaitu memahami sejarah, budaya serta pembiasaan sesuai dengan Nahdlatul Ulama.