Pembelajaran bagi anak tunarungu pelaksanaannya harus bersifat visual. Dan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran dengan baik bagi siswa tunarungu guru menggunakan pendekatan berbahasa yaitu lebih dikenal dengan metode MMR (Metode Maternal Reflektif) yaitu pembelajaran yang memuat percakapan linguistic, dan membiasakan siswa untuk menyimak, berbicara, dan menulis sesuai dengan kemampuan siswa dengan dibina oleh guru. Adapun penghambat strategi pembelajaran tunarungu yaitu akibat drai kekurangannya mendengar dan berbicara salah satunya, kurangnya kompetensi guru dan penggunaan alokasi waktu yang kurang efektif, tetapi dalam pembelajaran anak tunarungu mempunyai semangat yang tinggi sehingga menajdi pendukung dalam pembelajaran.